Agama Islam Resmi Menjadi Agama TerAman Di Dunia

UNESCO telah mengisytiharkan bahawa Islam adalah agama paling aman di dunia, menyebabkan para pengkritik Islam yang sering menyalahkan agama Islam sebagai agama keganasan terdiam.

Badan Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu mengeluarkan kenyataan awal hari ini yang mendedahkan bahawa UNESCO telah bekerjasama dengan Yayasan Keamanan Antarabangsa enam bulan kembali untuk mempelajari semua agama di dunia dan mengetahui yang paling damai di kalangan semua.

“Selepas enam bulan kajian dan analisis yang ketat, kita telah membuat kesimpulan bahawa Islam adalah agama yang paling aman,” kata Robert McGee, ketua saintis kajian komparatif Yayasan Keamanan Antarabangsa yang diumumkan dalam sidang akhbar yang dihadiri oleh pegawai UNESCO.

Apabila ditanya mengenai serangan keganasan yang dilakukan atas nama Islam, termasuk yang baru-baru ini di Dhaka dan Baghdad, pegawai UNESCO menafikan bahawa ia mempunyai kaitan dengan Islam.


“Keganasan tidak mempunyai agama,” katanya, “Islam bermaksud keamanan.”

Untuk mendokumenkan pengiktirafan rasmi ini, UNESCO akan mengeluarkan sijil kepada badan-badan Islam yang berminat, yang boleh memilih untuk memaparkannya di pelbagai tempat seperti madrasah, pusat pengajian Islam, masjid, kedai halal, rumah penyembelihan, dan sebagainya.
Sertifikat resmi dari UNESCO
Junta Ka Reporter juga diberikan satu salinan sijil supaya kami boleh memaparkannya dengan sama kepada pembaca kami. Satu salinan juga telah diletakkan di pejabat pengasas kami Encik Mofat Javed.

“Pertubuhan hak sayap kanan harus berhenti menganiaya Islam dan Muslim sekurang-kurangnya selepas sijil ini dari UNESCO,” editor pengasas kami, Mofat Javed berharap.

Sijil dan pengumuman dari UNESCO telah dialu-alukan oleh pemimpin dunia dan pemimpin agama di seluruh dunia. Dalai Lama dilaporkan telah meminta agama lain untuk belajar dari Islam dan cuba menjadi seperti Islam, tanpa kekerasan dan belas kasihan sebagai agama damai.

Bagaimanapun, beberapa cendekiawan Islam mengatakan bahawa perbuatan UNESCO tidak diperlukan kerana Islam sudah menjadi agama yang terbaik dan terakhir.

Sumber: www.juntakareporter.com

UNESCO Mengutuk Pernyataan Palsu

Kami ingin merujuk kepada tuduhan baru-baru ini yang dipaparkan di laman web juntakareporter, memetik kenyataan dan perakuan yang didakwa dari UNESCO mengisytiharkan “Islam sebagai agama paling aman di dunia”. Kenyataan sedemikian tidak pernah dibuat oleh Pertubuhan dan bahawa perakuan yang diterbitkan semula di laman web ini adalah palsu. Laman web yang menerbitkan maklumat ini adalah media satira.

UNESCO tidak pernah mempunyai hubungan rasmi dengan entiti yang dirujuk sebagai “Yayasan Perdamaian Antarabangsa”, atau tidak pernah menyokong pernyataan sedemikian atau memberikan diploma seperti ini.


Selaras dengan mandatnya, Pertubuhan mempunyai tanggungjawab untuk menggalakkan dialog antara agama dan agama di peringkat global, dengan sokongan yang tidak pernah berlaku terhadap Negara-negara Anggota, rakan-rakan dan rangkaiannya. Dengan berbuat demikian, UNESCO menggalakkan penghormatan atas dasar yang sama untuk semua tradisi dan kepercayaan, sentiasa berusaha untuk membina jambatan dan memperkuat ikatan bila memungkinkan.

Sumber: www.unesco.org

Mendapat Pengiktirafan atau Tidak, Ini Adalah Bukti Islam Adalah Agama Damai Beserta Dalilnya

Di dunia saat ini islam di dunia global bukan hanya dianggap sebagai agama yang membawakan keadilan dan kedamaian. Islam juga dianggap sebagai agama yang membawa radikalisme dan juga terorisme atau konflik dan perpecahan. Apalagi muncul juga berbagai pemahaman islamophobia yang menganggap islam adalah ajaran yang menakutkan.

Dalam fitrahnya, islam adalah agama yang membawakan pada keadilan, kedamaian, dan rahmat bagi semesta alam. Akan tetapi citra islam tersebut, terkadang dirusak oleh orang-orang yang membenci dan tidak suka islam berkembang.

Untuk menjawab hal tersebut, tentu saja islam harus menunjukkan bukti bahwa islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, bukan membawa pada kerusakan dan perpecahan. Dalam hal ini, Al-Quran menjawab hal tersebut dalam ayat-ayat yang ada di dalamnya.

Ajaran Kedamaian Islam dalam Al-Quran

Ajaran kedamaian islam terdapat dalam Al-Quran. Dalam sejarah, Rasulullah tidak selalu melaksanakan perang jika bukan hal tersebut adalah satu-satunya jalan dan media untuk menyebarkan ajaran islam. Kedamaian dan juga keadilan adalah hal yang juga Rasulullah jalankan agar manusia semakin baik di dunia.

Berikut adalah ayat-ayat dalam Al-Quran sebagai bukti bahwa ajarna islam adalah ajaran yang membawakan kedamaian.

Condong Pada Kedamaian

“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. “ (QS Al Anfal : 61)

D dalam ayat di atas ditunjukkan bahwa islam adalah ajaran yang condong pada kedamaian bukan justru memecah belah dan membuat konflik berkepanjangan. Untuk itu, seruan mengarah kepada kedamaian ini sebagai bagian manusia tunduk kepada aturan Allah dan bentuk ketaqwaan pada ajaran islam. Ajaran kedamaian ini tentu saja bisa juga dibuktikan dari bagaimana Nabi Muhammad setelah perang tidak lantas menghabiskan seluruh orang-orang kafir dan penduduk yang tidak bersalah.

Justru Rasulullah membangun dan memberikan kesejahteraan untuk membangun keadilan bagi masyarakat di sana, agar mencapai kesuksesan di Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam dengan Cara Sukses Menurut Islam

Larangan Membunuh

“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya” (QS. Al Maidah: 32).

Di dalam islam, membunuh bukanlah perbuatan yang diperintahkan. Membunuh dalam islam tidak pernah dipandang baik kecuali dalam konteks menegakkan aturan karena kejahatan atau memang dalam konteks peperangan. Akan tetapi aturan membunuh tersebut juga tidak sembarangan dan sangat berhati-hati.

Islam tidak pernah mengajarkan untuk saling membunuh apalagi jika hanya karena aspek emosional belaka. Membunuh bagaimanapun juga adalah mengambil hak hidup bagi manusia. Sedangkan hidup ini lah yang perlu dipertanggungjawabkan seseorang kepada Allah.

Kedamaian islam tentu menjadi suatu yang prioritas ketimbang melakukan perang atau saling membunuh, sebagaimana yang disampaikan dalam ayat tersebut.

Orang Kafir yang Membenci Islam

“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS. At Taubah: 32).

Di dalam ayat tersebut dapat kita lihat bahwa orang-orang kafir lah yang justru mencibir dan memaki islam. Artinya aspek kedamaian ini tidak dilakukan oleh musuh-musuh islam. Terbukti dalam ayat tersebut bukanlah islam yang melakukan olok-olokan atau ucapan-ucapan yang memancing konflik, melainkan orang-orang kafir yang melakukannya.

Kita juga bisa melihat bahwa di zaman dahulu ajakan perang bukan saja berasal dari ajaran islam. Orang-orang di luar islam bahkan bangsa-bangsa maju di zaman dahulu pun juga sudah menjadikan perang secara fisik sebagai media untuk berkuasa dan menyebarkan islam.

Di zaman ini tentu saja bentuk perang masih ada, namun tidak selalu menggunakan cara-cara fisik. Teknologi dan informasi adalah hal yang menjadi media perang yang juga bisa memecah belah kedamaian saat ini.

Menyerahkan Kepercayaan Pada Masing-Masing Manusia

“Katakanlah: Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (QS Al Kafiruun)

Islam tidak pernah mengajarkan untuk memaksakan suatu keyakinan. Namun bukan berarti islam juga membenarkan seluruh agama. Dalam hal ini islam menyerahkan seluruh keyakinan dan pilihan pada manusia itu sendiri dan masing-masing akan mempertanggungjawabkannya kepada Allah SWT secara sendiri-sendiri.

Untuk itu, dalam menjaga perdamaian islam tidak membolehkan mencampur adukkan rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan Hubungan Akhlak dengan Iman dengan aqidah agama lain atau bahkan menghina di antaranya. Maka yang ada adalah menghargai pilihan masing-masing tanpa harus mengikuti ajaran tersebut.

Menyampaikan Dakwah Bil Hikmah

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. “ (QS An Nahl : 125)

Ayat di atas juga menunjukkan bahwa islam adalah agama yang mengajarkan dakwah dengan bil hikmah. Islam mengajarkan agar dalam menyebarkan dan memberikan kesadaran pada manusia hendaknya menggunakan hikmah dan pelajaran yang baik. Tentu saja hal ini juga harus menggunakan bahasa yang baik juga dan menggugah kesadaran manusia.

Jikalaupun ada perdebatan atau sesuatu yang menjatuhkan islam, maka hendaklah pula dibantah dengan cara yang baik. Bantah-bantahan tentu saja harus dilakukan untuk menunjukkan kebenaran agar islam tidak selalu tertindas. Namun dengan catatan agar dengan cara yang baik agar kedamaian di masyarakat tetap terjaga.

Menjaga perdamaian dalam islam adalah bagian dari Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama . Untuk itu, setiap muslim hendaknya menjadi agen-agen perubahan dan penjaga perdamaian di muka bumi, agar islam semakin berkembang, dianut oleh banyak pihak, dan dicintai oleh ummat manapun.


Rate this article

Getting Info...

Copyright ©Liputan 9 - All rights reserved.

Redesign by bloggun.xyz
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
More Details